BAB 1
PENDAHULUAN
Latarbelakang
Masalah
Jurusan
Bimbingan dan Konseling Islam dilingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
atau Universitas Islam Negeri (UIN) di Indonesia saat ini tumbuh dilingkungan
Fakultas Dakwah. Eksistensi jurusan ini mulai dikokohkan oleh Keputusan Menteri
Agama (KMA) No. 27 tahun 1995 Jo. Nomor 383 tahun 1997 dan KMA Nomor 486 tahun
2002 khususnya tentang statuta IAIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dakwah Islam termasuk
bagian bidang kajian Ilmu Agama Islam dengan nomor urutan nomor 7 (tujuh),
terdiri dari disiplin ilmu (1) Komunikasi Islam, (2) Bimbingan Penyuluhan
Islam, (3) Manajemen Dakwah Islam, (4) Pengembangan Masyarakat Islam. Kemudian
berdasarkan hasil seminar dan Lokakarya Nasional tahun 2003 tentang Pembidangan
Ilmu Agama Islam ditegaskan disiplin ilmu dakwah terdiri dari 9 (sembilan)
disiplin ilmu salah satunya adalah Bimbingan dan Konseling (BK).
Dari informasi diatas nampak bahwa disiplin ilmu Bimbingan dan Konseling Islam berada dalam bingkai Ilmu Dakwah. Persoalan yang menarik untuk dikaji adalah bagaimana duduk persoalannya disiplin ilmu Bimbingan dan Konseling distrukturkan dan berada dalam bingkai ilmu Dakwah. Sebab selama ini dari epistemologi kurikulum yang ada di Jurusan ini belum terlihat kaitan epistemologis dengan dakwah dan Ilmu Dakwah. Yang ada adalah menginduk atau memodifikasi dari teori-teori Bimbingan dan Konseling umum yang telah ada sehingga belum terlihat kaitan dengan induknya yaitu dakwah dan ilmu Dakwah karena memang tidak mengakar kesana. Tulisan singkat ini ingin mencoba mendudukkan masalah ini untuk melihat dasar yang jelas dimana sesungguhnya posisi BKI di Fakultas Dakwah dan bagaimana pengembangan serta aplikasinya terutama dalam kaitannya dengan proyeksi lapangan kerja.
Dari informasi diatas nampak bahwa disiplin ilmu Bimbingan dan Konseling Islam berada dalam bingkai Ilmu Dakwah. Persoalan yang menarik untuk dikaji adalah bagaimana duduk persoalannya disiplin ilmu Bimbingan dan Konseling distrukturkan dan berada dalam bingkai ilmu Dakwah. Sebab selama ini dari epistemologi kurikulum yang ada di Jurusan ini belum terlihat kaitan epistemologis dengan dakwah dan Ilmu Dakwah. Yang ada adalah menginduk atau memodifikasi dari teori-teori Bimbingan dan Konseling umum yang telah ada sehingga belum terlihat kaitan dengan induknya yaitu dakwah dan ilmu Dakwah karena memang tidak mengakar kesana. Tulisan singkat ini ingin mencoba mendudukkan masalah ini untuk melihat dasar yang jelas dimana sesungguhnya posisi BKI di Fakultas Dakwah dan bagaimana pengembangan serta aplikasinya terutama dalam kaitannya dengan proyeksi lapangan kerja.
Rumusan
Masalah
1.
Jelaskan pengertian Bimbingan
Konseling Islam
dan fungsinya?
2.
Jelaskan pengertian Ilmu Dakwah dan fungsinya?
3. Bagaimana Hubungan Bimbingan konseling agama dengan ilmu Dakwah?
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Bimbingan dan Penyuluhan
Kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa
inggris guidance dan counceling yang berasal dari kata to guide yang artinya
menunjukan. Sedangkan kata bimbingan dalam term bimbingan dan penyuluhan
maksudnya adalah suatu pekerjaan pemberian bantuan psikologis kepada seseorang
yang secara psikologis memang membutuhkannya yakni membantu agar yang
bersangkutan dapat menyelesaikan atau mengatasi suatu problem atau pekerjaan
yang sedang dihadapinya.
Pengertian Penyuluhan
Kata penyuluhan dalam term bimbingan dan penyuluhan
merupakan terjemahan dari bahasa ingggris councelling dalam bahasa sehari-hari
istilah penyuluhan sering digunakan untuk menyebut pemberian penerangan diambil
dari kata suluh yang searti dengan obor. Demikian juga istilah penyuluh
kesehatan dimaksdu adalah pemberian penerangan tentang cara-cara hidup secara
sehat atau penyluhan keluarga berencana yang merupakan program kerja BKKBN.
Sedangkan kata penyuluhan dalam term bimbingan dan penyuluhan maksudnya adalah
suatu pemberian bantuan psikologis kepada orang-orang yang bermasalah. Tentang
perbedaan arti bimbingan dan konseling dapat dijelaskan sebagai berikut:
·
Pendapat pertama
menganggap bahwa konseling merupakan bagian dari bimbingan yakni tehnis
bimbingan
·
Pendapat kedua
mengatakan bahwa perbedaan bimbingan dan konseling terletak pada pusat
perhatianya. Jika bimbingan memusatkan perhatianya pada pencegahan masalah yang
dihadapi individu maka konseling memusatkan perhatianya pada penyebuhan
individu dari problem psikologi yang sedang dideritanya.
Pengertian Agama
Pengertian agama dapat dilihat dari dua sudut yaitu
doktriner dan sosiologis psikologis. Secara doktriner agama adalah suatu ajaran
yang datang dari tuhan yang berfungsi sebagai pembimbing kehidupan manusia
sagar mereka hidup berbahagia di dunia dan diakhirat. Sebagai ajaran agma
adalah baik atau benar dan juga sempurna.
Adapun pengertian agama secara sosiologis psikologis
adalaah perilaku manusia yang dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan yang merupakan
getaran batin yang dapat mengatur dan mengandalikan perilaku manusia baik dalam
hubunganya dengan tuhan (ibadah) naupun dengan sesama manusia, diri sendiri dan
terhadap realitas lainya.
Bimbingan dan Konseling Agama
Dari pengertian ketiga unsur diatas maka bimbingan
dan konseling agama dapat di rumuskan sebagai usaha memberikan bantuan kepada
seseorang atau sekelompok orang yang sedang mengalami kesulitan lahir batin
dalam menjalankan tugas-tugas hidupnya dengan menggunakan pendekatan agama
yakni dengan membangkitkan kekuatan getaran batin (iman) didalam dirinya untuk
mendorongnya mengatasi masalah yang dihadapinya. Bimbingan dan penyuluhan agama
merupakan bantuan yang bersifat mental spritual dimana diharap dengan melalui
kekuatan iman dan takanya kepada tuhan seseorang mampu nmengatasi sendiri
problem yang sedang dihadapinya.
Fungsi Bimbingan
dan Konseling Islam
Dengan memperhatikan tujuan umum dan khus bimbingan
dan konseling islam dapat dirumuskan nfungsi dari bimbingan dan konseling islam
itu sebagai berikut?
Ø Fungsi Preventif; yakni membantu individu menjaga
atau mencegah timbulnya masalah bagi dirinya.
Ø Fungsi kuratif atau korektif; yakni membantu
individu memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau dialami.
Ø Fungsi preservatif; yakni membantu individu menjaga
agar situasi dan kondisi yang semula tidak baik menjadi baik dan kebaikan itu
bertahan lama.
Ø Fungsi developmental atau pengembangan; yakni
membantu individu memlihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang telah
baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik sehingga tidak memungkinkannya
menjadi sebab munculnya masalah baginya.
Pengertian Ilmu
Dakwah
Ilmu Dakwah adalah kumpulan pengetahuan yang
membahas masalah dan segala hal yang timbul atau mengemuka dalam interaksi
antar unsur dari sistem dakwah agar diperoleh pengetahuan yang tepat dan benar
mengenai kenyataan dakwah. Sedangkan menurut Aminuddin Sanwar dalam pengantar
ilmu dakwah. “Ilmu dakwah adalah akumulasi pengetahuan yang dikembangkan umat
Islam dalam susunan yang sistematik dan
terorganisir, membahas masalah yang timbul dari interaksi antar unsur dalam
sistem penyelenggaraan kewajiban dakwah dengan
tujuan untuk memperoleh pemahaman yang tepat mengenai kenyataan dakwah sehingga
diharapkan dapat diperoleh susunan pengetahuan yang bermanfaat bagi penegakkan
tugas dakwah dan khilafah umat manusia.”
Ilmu dakwah adalah suatu ilmu yang berisi cara-cara dan tuntunan untuk menarik perhatian orang lain supaya menganut, mengikuti, menyetujui atau melaksanakan suatu ideologi, agama, pendapat atau pekerjaan tertentu. Orang yang menyampaikan dakwah disebut "Da'i" sedangkan yang menjadi obyek dakwah disebut "Mad'u". Setiap Muslim yang menjalankan fungsi dakwah Islam adalah "Da'i".
Ilmu dakwah adalah suatu ilmu yang berisi cara-cara dan tuntunan untuk menarik perhatian orang lain supaya menganut, mengikuti, menyetujui atau melaksanakan suatu ideologi, agama, pendapat atau pekerjaan tertentu. Orang yang menyampaikan dakwah disebut "Da'i" sedangkan yang menjadi obyek dakwah disebut "Mad'u". Setiap Muslim yang menjalankan fungsi dakwah Islam adalah "Da'i".
Dakwah
Islam dan Ilmu Dakwah (Islam) jelas memiliki perbedaan yang angat jauh. Jelask
sekali bahwa dakwah merupakan hal yang memang ada sejak adanya misi kenabian.
Oleh akrna itu, dakwah merupakan aktivitas yang langsung menyatu dengan
sejarah. Ibaratnya untuk menulis sejarah dakwah merupakan hal yang relatif
lebih mudah.
Hal ini berbeda dengan ilmu dakwah walaupun dakwah
sudah inheren dengan gerak islam sejak awalnya namun tidak serta merta
memunculkan Ilmu Dakwah. Bahkan untuk ukuran sekarang ini hampir 15 abad
kehidupan nabi muhammad SAWA ilmu dakwah masih menjadi ilmu yang relatif baru
sehingga masih mendatangkan banyak pertanyaan tentang eksistensi Ilmu Dakwah itu
sendiri.
Fungsi Ilmu Dakwah
Ilmu dakwah memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
Ø Untuk memberi penjelasan tentang upaya
mentransformasikan nilai-nilai kebenaran dan memberi penjelasan mengenai ajaran
islam.
Ø Memberi penjelasan tentang upaya transformasi iman
ke dalam amal shaleh jama’ah.
Ø Memberi penjelasan tentang upaya membangun dan mengembalikan
manusia pada fitrahnya, meluruskan tujuan hidup manusia dan menegakkan
fungsi khilafah manusia menurut Al-Qur’an dan Hadits.
fungsi khilafah manusia menurut Al-Qur’an dan Hadits.
C. Hubungan Bimbingan dan Konseling
Islam (BKI) dengan Ilmu Dakwah
Bimbingan dan Penyuluhan atau yang lazim disebut Bp pada mulanya lebih banyak digunakan dalam dunia pendidikan yakni ilmu bantu yang diperlukan untuk membantu siswa mengalami kesulitan belajar yang disebabkan karena faktor gangguan jiwa. Secara konsepsionil jurusan Psikologi Pendidikan di Fakultas keguruan adalah untuk mencetak tenaga guru yang mampu memberikan layanan Bimbingan dan Penyuluhan kepada siswa bermasalah.
Bimbingan dan Penyuluhan atau yang lazim disebut Bp pada mulanya lebih banyak digunakan dalam dunia pendidikan yakni ilmu bantu yang diperlukan untuk membantu siswa mengalami kesulitan belajar yang disebabkan karena faktor gangguan jiwa. Secara konsepsionil jurusan Psikologi Pendidikan di Fakultas keguruan adalah untuk mencetak tenaga guru yang mampu memberikan layanan Bimbingan dan Penyuluhan kepada siswa bermasalah.
Dilingkungan Fakultas Agama Islam
terutama pada jurusan-jurusan rumpunan Ilmu Dakwah. Bimbingan dan Penyuluhan
Kondeling Agama merupakan ilmu bantu dakwah. Ia bisa berdiri dideretan Ilmu
Dakwah yakni ilmu yang membicarakan tentang bagaimana berdakwah dikalaangan
mad’u yang bermasalah yaitu orang yang mengidap gangguan kejiwaan. Bentuk
dakwah dalam pengertian ini obyeknya adalah orang per orang, bukan audien massa.
Disis lain Bimbingan dan Penyuluhan Agama juga bisa berdiri di deretan ilmu
jiwa terapan yakni Psikologi Dakwah.
Jika Ilmu Dakwah berbicara tentang
komponen-komponen dakwah, Psikologi Dakwah bertugas menyingkaap suasana batin
dari perilaku manusia yang terlibat dalam proses dakwah agar da’I dapat
menguraikan, meramalkan dan mengendalikan perilaku mad’u secara umum yang
dengan itu dakwahnya menjadi efektif maka Bimbingan dan Konseling Agama diperlukan untuk
berdakwah kepada orang-orang yang sedang mengalami problem kejiwaan yakni membantu
mereka agar dapat kembali menemukan dirinya dan dengan potensi getaran imanya
dapt mengatasi kesulitan uang sedang dihadapi.
Dengan bantuan ilmu Bimbingan dan
Konseling Agama para kyai guru agama dan da’I dimungkinkan untuk bekerja secara
profesionbal dan tidak menutup kemungkinan memperkaya khazanah keilmuan dan
melahirkan teori-teori baru dalam bidang Bimbingan dan Konseling.
Bimbingan dan Konseling Islam; Sebagai disiplin ilmu
yang membentuk kompetensi utama di jurusan BKI dengan ciri khas konseling
religius. Dalam bingkai ilmu ini dengan metodologi penalaran istinbath, istiqra
dan iqtibas didapat dasar-dasar teori BKI dari sumber pokok (al-Qur’an dan
al-Sunnah), teori-teori bantu dari bimbingan dan konseling umum yang telah
berkembang dan berbagai hasil riset sejauh tidak bertentangan dan sumber pokok.
Jika BKI tidak bersumber kepada dakwah dan ilmu dakwah atau terlepas
daripadanya maka kemungkinan besar BKI dilingkungan Fakultas Dakwah secara
epistemologis akan mengarah kepada dua bentuk:
- Mengakar
sepenuhnya kepada epsitemologi dan paradigma Bimbingan dan Konseling umum
yang bersumber kepada psikologi konseling atau psikologi klinis dari
Barat.
- Memodifikasi
di sana-sini dengan sedikit disesusaikan (kalau tidak ditambahkan) ilmu-ilmu keislaman,
diberi legitimasi ayat-ayat al-Qur’an dan al-Sunnah dengan dasar teori
dari bimbingan dan konseling umum yang telah ada.
BAB III
PENUTUP
Bimbingan dan konseling agama dapat di rumuskan
sebagai usaha memberikan bantuan kepada seseorang atau sekelompok orang yang
sedang mengalami kesulitan lahir batin dalam menjalankan tugas-tugas hidupnya
dengan menggunakan pendekatan agama yakni dengan membangkitkan kekuatan getaran
batin (iman) didalam dirinya untuk mendorongnya mengatasi masalah yang
dihadapinya. Sedangkan Ilmu Dakwah adalah kumpulan pengetahuan yang membahas
masalah dan segala hal yang timbul atau mengemuka dalam interaksi antar unsur
dari sistem dakwah agar diperoleh pengetahuan yang tepat dan benar mengenai
kenyataan dakwah.
Hubungan dari kedua disiplin ilmu tersebut yaitu Bimbingan dan Penyuluhan Kondeling Agama merupakan ilmu bantu
dakwah.
Dan juga Bimbingan dan Konseling Agama diperlukan untuk berdakwah kepada
orang-orang yang sedang mengalami problem kejiwaan yakni membantu mereka agar
dapat kembali menemukan dirinya dan dengan potensi getaran imanya dapt
mengatasi kesulitan uang sedang dihadapi.
Dengan bantuan ilmu Bimbingan dan Konseling Agama para kyai guru agama dan da’I
dimungkinkan untuk bekerja secara profesionbal dan tidak menutup kemungkinan
memperkaya khazanah keilmuan dan melahirkan teori-teori baru dalam bidang
Bimbingan dan Konseling.
Daftar Pustaka
Ahmad Subandi, Syukridai Sambas,
1999, Dasar-Dasar Bimbingan (Al-Irsyad)
dalam Dakwah Islam, Bandung: KP-HADID Fakultas Dakwah.
Faqih, Rahim Ainur,
Bimbingan dan Konseling dalam Islam,
Yogyakarta: Pustaka
Uii Press, 2001
Muabrok, Ahmad, al
Irsyad an nafsiy, Konseling Agama Teori
dan Kasus,
Jakarta: P.T Bina
Rena Parawira, 2000