Sabtu, 03 Mei 2014

MAKALAH KESEHATAN MENTAL ( Sejarah Kesehatan Mental )

BAB l
PEMBAHASAN
LATAR BELAKANG
Problem kesehatan mental sebenarnya sudah ada sejak manusia sendiri itu ada. Sejak dulu manusia tidak hanya mengalami sakit jasmani tetapi juga merasakan kesedihan,tertekan dan putus asa. Dan tentu saja orang juga berusaha untuk menyembuhkan sakit non-jasmaniahnya baik dengan cara yang rasional misalnya dengan minta nasehat pada orang tua, orang yang dituakan atau dianggap bijak dan dengan cara yang irasional dengan pergi ke dukun atau melakukan penyembahan pada benda-benda yang dianggap keramat. Perkembangan kebudayaan, tekhnologi dan ilmu pengetahuan mempengaruhi cara-cara orang untuk mengatasi problem non jasmaniah yang semakin lama tumbuh menjadi ilmu pengetahuan sendiri.
Pada zaman dahulu ketika tekhnologi belum dikenal oleh masyarakat umum secara luas setiap penyakit yang diderita oleh manusia sering sekali dikait-kaitkan dengan hal-hal yang berbau spiritual dan alam gaib, setiap penyakit dihubung-hubungkan dengan gangguan makhluk halus, oleh karena itu orang yang sakit lebih memilih berobat kedukun atau orang pintar yang dianggap bisa berkomunikasi langsung dengan makhluk halus ketimbang berobat ke tabib yang mengerti tentang jenis penyakit berdasarkan ilmu perobatan.
Penyakit tersebutlah yang dinamakan dengan penyakit hati atau penyakit mental, untuk mengatasi penyakit tersebut diperlukan menejemen hati atau mental yang baik sehingga dapat membentuk kesehatan mental yang berimbas pada kesehatan secara fisik individu tersebut. Dari latangbelakamng diatas pemakalah dapat mengambil suatu permasalahan yaitu BAGAIMANA SEJARAH KESEHATAN MENTAL tersebut.






BAB II
PEMBAHASAN

Sejarah Kesehatan Mental
Sejarah kesehatan mental tidaklah sejelas sejarah ilmu kedokteran. Ini terutama karena masalah mental bukan merupakan masalah fisik yang dengan mudah dapat diamati dan terlihat. Berbeda dengan gangguan fisik yang dapat dengan relatif mudah dideteksi, orang yang mengalami gangguan kesehatan mental sering kali tidak terdeteksi. Sekalipun oleh anggota keluarganya sendiri. Hal ini lebih karena mereka sehari-hari hidup bersama sehingga tingkah laku yang mengindikasikan gangguan mental dianggap hal yang biasa, bukan sebagai gangguan.
Khusus untuk  masyarakat Indonesia, masalah kesehatan mental saat ini belum begitu mendapat perhatian yang serius. Krisis yang saat ini melanda membuat perhatian terhadap kesehatan mental kurang terpikirkan. Orang masih fokus pada masalah kuratif, kurang memperhatikan hal-hal preventif untuk menjaga mental supaya tetap sehat. Tingkat pendidikan yang beragam dan terbatasnya pengetahuan mengenai perilaku manusia turut  membawa dampak kurangnya kepekaan masyarakat terhadap anggotanya yang mestinya mendapatkan pertolongan di bidang kesehatan mental.

Zaman Prasejarah
Manusia purba sering mengalami gangguan mental atau fisik, seperti infeksi, artritis, penyakit pernapasan dan usus, serta penyempitan pembuluh darah. Tetapi manusia purba benar-benar berusaha mengatasi penyakit mental. Ia memandang dan merawatnya sama seperti halnya dengan penyakit fisik lainya.
Tetapi sungguh menggembirakan karena pasien sakit mental tetap diperlakukan secara manusiawi. Dalam perkembangan selanjutnya pada waktu sejarah mulai tercatat walaupun ada beberapa pengecualian peradaban-peradaban manusia di tandai dengan penganiayaan terhadap para pasien sakit mental diperlakukan dengan kasar dan kejam serta mereka dipandang sebagai penggangu masyarakat. Lagi pula dewasa ini orang kadang-kadang memperlakukan para pasien sakit mental tanpa belas kasihan dibandingkan dengan orang-orang  zaman purba. 
Ada spekulasi yang dapat diterima bahwa beberapa gejala penyakit mental dewasa ini sangat mirip dengan yang dijumpai pada zaman dahulu. Gejala-gejala penyakit mental zaman dahulu dan sekarang mungkin berhubungan sama halnya kita sendiri juga berhubungan dengan paraa nenek moyang kita. Penyebab-penyebab penyakit mental zaman dahulu dapat juga dianggap berhubungan dengan penyakit mental zaman kita.  
Para pendahulu psikiater dan psikolog kita muncul pada zaman purba. Penyakit mental tentu saja merupakan bagian dari bidang praktek mereka. Sering kali dukun-dukun ini merupakan para cendikiawan yang lebih baik dari kelompok. Lagi pula hubungan natara agama dan penyakit mental lebih erat dibandingkan dengan hubungan antara agama dan penyakit lain.

Zaman peradaban awal
Dalam semua peradaban awal yang kita kenal di mesopotamia, mesir, yahudi, india, cina dan benua amerika, imam-imam, tukang sihir merawat orang yang sakit mental. Diantara semua peradaban tersebut sepanjang zaman kuno penyakit mental mulai menjadi hal yang umum. Bersama dengan penderita-penderita lain, kekalutan-kekalutan mental menjadi kawan separjalanan yang setia bagi manusia pada waktu ia bergerak menuju kehidupan yang terorganisir. Ilmu kedokteran menjadi lebih terorganisasi waktu peradaban-peradan menjadi lebih maju.
Di mesopotamia Penyakit mental dihubungkan dengan setan-setan dan pengobatan atau perawatanya dilakukan dengan upacara-upacara agama dan upacara-upacara magis supaya setan keluar dari tubuh si pasien. Orang-orang mesir memiliki sekolah kedokteran di kuil imhotep. Di kuil tersebut terdapat sebuah rumah sakit di sana dikembangkan terapi untuk pasien berupa rekreasi dan pekerjaan serta di terapkan semacam psikoterapi yang serupa dengan beberapa pendekatan yang sangat moder untuk mengobati penyaklit mental.
Di mesir juga dokter-dokter yang sekaligus imam, kepercayaan akan setan dan suatu pendekatan untuk merawat penyakit mental yang serupa dengan yang terdapat di mesir dan mesopotamia juga merupakan ciri khas dari ilmu kedokteran yahudi, tetapi kepercayaan akan satu alLah sebagai sumber segala kehidupan termsuk kesehatan dan penyakit mental merupakan perbedaan pokok dengan ilmu kedokteran dari peradaban awal lainya.
Di persia setan-setan dipersalahkan karena menyebabkan penyakit-penyakit mental dan segala penyakit. Mental yang baik atau kekuatan psikis/jiwa selalu mencari kesucian, kebajikan dan kebaikan hati. Metode-metode pengobatan cina dn hindu mirip dengan yang terdapat di persia. Ada kepercayaan-kepercayaan yang serupa dengan kekuatan-kekuatan yang berperang antara yang baik dengan yangburuk. Dalam pandangan orang cina gangguan mental dilihat sebagai penyakit dan dianggap sebagai gangguan proses alam atau ketidakseimbangan antara yin dan yang.
Karena gangguan mental dianggap sebaai tidak adanya keseimbangan fisik maka orang yang mengalami gangguan mental tidak dianggap sebagai yang memalukan. Demikian juga orang hindu memiliki kekuatan baik yngh disebut VISHNU dan berperang melawan kekuatan jahat yang disebut SHIVA. Di afrika masyarakat berpendapat bahwa gangguan fisik dan mental di sebabkan oleh musuh-muh, roh jhat atau dalam beberapa kasus oleh nenek moyang yang marah. Beberapamasyarakat tradisional afrika berpendapat bahwa penyakt disebabkan oleh penyebab-penyebab natural (fisik).
Phytagoras (orang yang pertama memberi penjelasan alamiah terhadap penyakit mental),  Hypocrates (Ia berpendapat penyakit / gangguan otak adalah penyebab penyakit mental), Plato (gangguan mental sebagian gangguan moral, gangguan fisik dan sebagiaan lagi dari dewa dewa)

Zaman Renaissesus
Pada zaman ini di beberapa negara Eropa, para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat mulai menyangkal anggapan bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul.
Abad XVII – XX
            Peralihan dari pendekatan demologis ke pendekatan ilmiah terhadap penyakit mental tidak terjadi dalam waktu yang singkat. Di prancis misalnya hukuman mati bagi tukang sihir tidak dicabut sampai tahun 1862. Kecendrungan umum pertama terhadap perawatan khusus bagi para pasien sakit mental mungkin sekali muncul setelah pembaruan-pembaruan social, politik dan ilmu pengetahuan yang menjadi cirri dari pertengahan abad ke 18.  
            Pada awal abad ke 18 perhatian dipusatkan pada klasifikasi dan system suatu hal yang mungkin sama dengan analisis system. Kemajuan-kemajuan dalam ilmu kedokteran fisik dengan identifikasi, penyelidikan dan usaha untuki secara rasional mengobati banyak penyakit yang sampai saat itu dilihat sebagai sesuatu yang misterius dan magis.
            Phillipe pinel memulai karyanya pada pengobatan psikiatri pada permulaan nabad ke 19 segera setelah revolusi. Ia tetap sebagai dokter yang bertanggung jawab terhadap la bicetre rumah sakit mental di paris. Ia memelopori perlakuan dan pemahaman manusiawi terhadap orang-orang yang mengalami kekalutan mental.willian tuke mendirikan York Retreat  pada waktu pinel mengorganisasikan rumah sakit mental di prancis. Usaha kelompok kecil dari tuke itu lambat laun mendapat dukungan dari John Conolly, Samuel Hitch dan psikolog-psikolog medin lain yang hebat dari inggris.
            Pada wahun 1841 vHitsch mulai nmenggunakan perawatan wanita yang terlatih di bangsa-bangsa rumah sakit jiwa Gloucester dab nebempatkan pengawasan-pengawasan untuk memimpin staf perawatan. Anton muller yang bekerja disebuah rumah sakit mental menyarankan perawatan yang manusiawi terhadap orang-orang gila dan menentang kekangan yang sangat tajam terhadap para pasien sakit mental.
            Di amerika latin urmah sakit yang paling awal mulai muncukl pada pada tahun 1820an. Pada ytahun 1847 para pengunjuung ke meksiko dan perlu melaporkan bahwa orang gila di pakai sebagai hoburan untuk masyarakat umum yang membayar untuk pertunjukan itu. Keberhasilan dari eksperimen pinel dan tuke dalam metode yang lebih berperikemanusiaan menimbulkan revolusi para perawatan para pasien sakit mental di seluruh dunia beradab. Kemudian pada pertengahan abad ke 19 di mana tukang sihir di bakar di amerika seperti di eropa munculah revolusi pertama untuk menangani secara manusiawi dan memperbaiki lembaga-lembaga penyakit mental yang dimulai oleh seorang guru wanita dari Massachusetts, Dorothea Lynde Dix.
            Tetapi gerakan ilmu kesehatan mental tersebut tidak lama kemudian di prakarsai oleh Clifford Wittingham Beers. Selama 3 tahun ia di rawat sakit negeri dan swasta di Connecticut Beers mengalamin perlakuan yang tidak manusiawi dari pegawai-pegawai rumah serta tetap memakai baju tidur dan terikat selama beberapa jam.
            Pada tahun 1919 di bentuk international Committee for Nental Hygiene dengan markasr besarnya di amerika serikat. Pada tahun 1930 ketika kongres international I din adakan di Washington DC., ada 53 bnegara terbagi di dalam kongres tersebut. Pengakuan terhadap cita-cita preventif yang di sponsori oleh nasional comunitee for Mental Hygiene datang pada tanggal 3 juli 1946 ketika kongres amerika serikat mengesahkan undang-undang kesehatan mental nasional. Pengesahan Undang undang oleh kongres amerika serikat ini jelas merupakan pengakuan teradap usaha-usaha Clifford Beers. Sebagai punbcak dari gerakan besar yanbg dimulai di New Haven, Connecticut ini, maka dibentuk federasi dunia kesehatan mental pada tahun 1948.
Seorang dokter Perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat polotik dan sosial yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia terpilih menjadi kepala Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, pasiennya dirantai, diikat ketembok dan tempat tidur. Para pasien yang telah di rantai selama 20 tahun atau lebih, dan mereka dianggap sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di sekitar rumah sakit. Akhirnya, diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak lagi menunjukkan kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya.



Psikiatri
Pada tahun 1800an adlah usha untuk menolong parapasien sakit mental tetapi pad akhir abad itu dokter-dokter belum menemukan penyebab-penyebab atau pecegahan, penyembuhan atau perawatan yang efektif terhadap penyakit mental meskipun mereka telah mengklasifikasikan beribu ribu macam kekalutan mental. Kemajuan yang meliputi banyk hal pada bidang medis lain membuka peluang pikiran orang terhadap kemungkinan yang semakin banyak dan di antaranya dapat di masukan pengertian bahwa kesehatan mental/penyakit mental merupakan masalah yang di pecahkan secara ilmiah dan medis. Sebelum abad ke 19 perkembangan dalam kesehatan mental terjadi pada 4 bidang umum: perlakuan terhadap pasien sakit mental yan lebih manusiawi dan rasional oleh masyarakat, langkah-langkah untuk memperbaiki lembaga-lembaga untuk penyakit mental dan praktek-praktek yang mereka lakukan, perhatian para penulis besat dan filsuf yang  berpengaruh terhadap psikologi dan tingkah laku manusia dan suatu sistem klasifikasi yang komprehensif bagi kekalutan mental yang dampknya meluas ke zaman kita.
 Barangkali tokoh yang paling berpengaruh dalam bdnag psikiatri pada akhir abad ke 19 dan permulaan abad ke 20 adalah emil kraepelin. Pada tahun 1883 ia menrbitkan buku pelajaran yang menguraikan penyakit mental yang berdasarkan patologi organik khususnya gangguan fungsi sistem saraf suatu segi pandangan yang mengarahkan pendekatanya pada masalah umum gangguan mental. Meskipun banyak hasil yang diraih oleh para peneliti yang berorientasi organik pada beberapa bidang terbatas namun sangat sedikit kemajuan yang di capai dalam merawat pasien-pasien yang mendapatkan gangguan mental. Mesmer mengembangkan dan menggunaakan teknik yang dinamakan animal magnetism. Ia mengatakan bahwa penyembuhan-penyembuhan dilakukan dengan mengontrol dan mengubah penyebab penyakit mental. Menurutnya tingkah laku abnormal itu merupakan akibat dari ketidakseimbangan cairan-cairan magnetis. Piere Janet mengembangkan teori psikologis pertama yang menerangkan neurosis. Baik mayer maupun freud tidak menerima hadiah nobel atas karyanya dan bru tahun 1949 hadiah tersebut diberikan atas karya yang berhubungan dengan penyakit mental.
John B. Watson adalah orang yang mengemukakan ide bahwa pengondisian klasik dapat di gunakan untuk menjelaskan gangguan mental. Penjelasan psikologis yang sangat baru tentang gangguan mental telah dikembangkan pada tahun 1960an ketika para ahli klinis mengemukakan bahwa gangguan mental disebabkan oleh kognisi-kognisi yang keliru dan proses proses pikiran yang kalut yang dimiliki individu tentang dirinya sendiri dan dunia.
Dalam abad ke 20 kita melihat perkembangan-perkembangan yang penting dalam pengetahuan yang mengenai penyebab-penyebab dan perawatan penyakit mental yang berdasarkan baik pada faktor psikologis maupum faktor biologis. Abad ke 20 juga memperlihatkan munculah para perawatan mental yang mengambil sepsialisasi dalam merawat orang-orang yang mengalami gangguan psikologis. Pada abad ke 20 banyak perawatan fisiologis terhadap gangguan-gangguan mentsl digunakan namun tidak ada yang efektif pada awal tahun 1950an metode perawtan fisiologis mulai diperkenalkan dan perawatan tersebut sangat berpengaruh dalam memahami dan menangani gangguan mental.














BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Dari penjelasan-penjelasan di atas mengenai Sejarah Kesehatan Mental terdapat beberpa fase sejarah yaitu diantaranya zaman pra sejarah, peradaban-peradaban awal, abad pertengahan, zaman renaisanse, abad ke XVII – Abad XX dan yang terakhir adalah abad psikiatri. Setiap fasenya mempunyai pemahaman tersendiri mengenai kesehatan mental tersebut. Dan juga terdapat banyak pendapat bagi para ahli mengenai sejarah kesehatan mental.
Sejarah kesehatan mental tidaklah sejelas sejarah ilmu kedokteran. Ini terutama karena masalah mental bukan merupakan masalah fisik yang dengan mudah dapat diamati dan terlihat. Berbeda dengan gangguan fisik yang dapat dengan relatif mudah dideteksi, orang yang mengalami gangguan kesehatan mental sering kali tidak terdeteksi.
Khusus untuk  masyarakat Indonesia, masalah kesehatan mental saat ini belum begitu mendapat perhatian yang serius. Krisis yang saat ini melanda membuat perhatian terhadap kesehatan mental kurang terpikirkan. Kita mungkin merasa aneh bila kita membaca sejarah masa lampau bahwa deonologi digunakan untuk menjelaskan gangguan mental dan penyiksaan digunakan untuk merawat individu yang mengalami gangguan mental tetapi kita juga mengakui masih tetap berpendirian bahwa gangguan mental tetap dihubungkan dengan setan-setan, roh jahat, nenek moyang, untukm menjaga kesehatan mental dan emosionall, orang masih percaya bahwa orang-orang harus menyenangi allah atau roh nenek moyang  atau berusaha menghindari pengaruh jahat atau setan. Dalam kelompok masyarakat tertentu mental yang sehat di lihat sebagai hasil dari uaha tetap menjaga antara lain fisik, spiritual dan behavioral.





DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin,Yusak. Kesehatan Mental,( Bandung: Pustaka Setia, 1998).

Semiun, Yustinus, Kesehtan Mental 1, Yogyakarta; Kanisius, 2006

Siswanto. Kesehatan Mental “ Konsep, Cakupan dan Perkembangan”. Yogyakarta: Andi, 2007.

Sururin, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

Yusuf, Syamsu, Mental Hygiene Pengembangan Kesehatan Mental Dalam Kajian Psikologi Dan Agama, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004.
















MAKALAH KESEHATAN MENTAL


Description: Lambang IAIN.jpg


Di Susun oleh:
A.Hatimi                                 11521001
Deka Harianto                      11521004




Dosen Pembimbing
Manah Rasmanah M. Si





BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
IAIN RADEN FATAH PALEMBANG

2014


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar