Selasa, 13 Mei 2014

MAKALAH MASYARAKAT TRADISIONAL DAN MASYARAKAT PRIMITIF

BAB I 
PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang Masalah
Indonesia belum terlepas dari masyarakat tradisional karena mereka masih menghargai jasa dan peninggalan nenek moyang. Di Indonesia terdapat banyak kehidupan masyarakat tradional yaitu Suku Asthmat Bedasarkan pembahasan diatas penulis akan mengambil tema tentang “Kehidupan dan Tradisi Masyarakat Suku Baduy” Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Masyarakat (society) merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara pelbagai individu. Dari segi perlaksaan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat - atau tidak dibuat - oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains sosial.

 B. Rumusan Masalah
1 Jelaskan pengertian masyarakat tradisional
2 Bagaimanakah masyarakat tradisional?
3 Jelaskan pengertian masyarakat primitif?
4 bagaimana masyarakat primitif?

 BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Masyarakat Tradisional Tradisonal berasal dari bahasa latin yaitu “Traditum” yang memiliki makna Transmitted yaitu pewarisan sesuatu dari sutu generasi ke generasi berikutnya. Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai oleh adat istiadat lama. Jadi, masyarakat tradisional di dalam melangsungkan kehidupannya berdasarkan pada cara-cara atau kebiasaan-kebiasaan lama yang masih diwarisi dari nenek moyangnya. Kehidupan mereka belum terlalu dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang berasal dari luar lingkungan sosialnya. Kebudayaan masyarakat tradisional merupakan hasil adaptasi terhadap lingkungan alam dan sosial sekitarnya tanpa menerima pengaruh luar. Jadi, kebudayaan masyarakat tradisional tidak mengalami perubahan mendasar. Karena peranan adat-istiadat sangat kuat menguasai kehidupan mereka. Masyarakat tradisional hidup di daerah pedesaan yang secara geografis terletak di pedalaman yang jauh dari keramaian kota. Masyarakat ini dapat juga disebut masyarakat pedesaan atau masyarakat desa. Secara umum desa memiliki 3 unsur, yaitu :
• Daerah dan letak, yang diartikan sebagai tanah yang meliputi luas, lokasi dan batas-batasnya yang merupakan lingkungan geografis;
• Penduduk; meliputi jumlah, struktur umur, struktur mata pencaharian yang sebagian besar bertani, serta pertumbuhannya
• Tata kehidupan; meliputi corak atau pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan warga desa. Ketiga unsur dari desa tersebut tidak lepas satu sama lain, melainkan merupakan satu kesatuan Secara sosial kehidupan di desa sering dinilai sebagai kehidupan yang tenteram, damai, selaras, jauh dari perubahan yang dapat menimbulkan konflik. Oleh karena itu, desa dianggap sebagai tempat yang cocok untuk menenangkan pikiran atau melepaskan lelah dari kehidupan kota. Akan tetapi, sebaliknya, adapula kesan yang menganggap masyarakat desa adalah bodoh, lambat dalam berpikir dan bertindak, sulit menerima pembaharuan, mudah ditipu dan sebagainya. Kesan semacam ini timbul karena masyarakat kota hanya mengamati kehidupan desa secara sepintas dan kurang mengetahui tentang kehidupan mereka sebenarnya. Namun demikian, perlu kita pahami bahwa tidak semua masyarakat desa dapat kita sebut sebagai masyarakat tradisional, sebab ada desa yang sedang mengalami perubahan ke arah kemajuan dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama. Jadi, masyarakat desa yang dimaksud sebagai masyarakat tradisional dalam pembahasan ini adalah mereka yang berada di pedalaman dan kurang mengalami perubahan atau pengaruh dari kehidupan kota. Ciri-Ciri Masyarakat Tradisional Ciri yang paling pokok dalam kehidupan masyarakat tradisional adalah ketergantungan mereka terhadap lingkungan alam sekitarnya. Faktor ketergantungan masyarakat tradisional terhadap alam ditandai dengan proses penyesuaian terhadap lingkungan alam itu. Dengan demikian pola kehidupan masyarakat tradisional tersebut ditentukan oleh 3 faktor, yaitu
 1) Ketergantungan terhadap alam,
2) Derajat kemajuan teknis dalam hal penguasaan dan penggunaan alam, dan
3) Struktur sosial yang berkaitan dengan dua faktor ini, yaitu struktur sosial geografis serta struktur pemilikan dan penggunaan tanah. Ciri-ciri masyarakat tradisional menurut Talcott Parson : 1 Afektifitas 2 Orientasi kolektif 3 Partikularisme 4 Askripsi 5 Diffuseness Masyarakat primitif. Masyarakat yang tingkat perkembangannya berburu dan meramu. Primitif adalah suatu kebudayaan masyarakat atau individu tertentu yang belum mengenal dunia luar atau jauh dari peradaban.Primitif mempunyai arti tidak mengenal peradaban dan tidak mengenal kesopanan atau tatakrama. Kata primitif sering digunakan untuk suatu kebudayaan atau masyarakat yang hidupnya masih tergantung alam ataupun tidak mengenal dunia luar. Masyarakat primitif disebut juga masyarakat sederhana, di mana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologinya belum mengalami perkembangan yang berarti, bahkan terbatas hanya berhubungan dengan usaha mencari dan menghasilkan bahan makanan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Sehingga hasil produksi yang dihasilkan oleh masyarakat primitif masih sangat rendah. Masyarakat primitif umumnya memiliki mata pencaharian berburu karena belum mengenalnya system jual beli ataupun barter. Sehingga saling ketergantungan antara satu sama lainnya disini hampir tidak pernah terjadi mereka lebih mementingkan masalah mereka masing-masing. Masyarakat ini terdiri dari beberapa kelompok yang anggotanya terbatas hanya beberapa puluh sampai beberapa ratus orang saja, bertempat tinggal terpencil jauh dari hubungan dengan masyarakat lain. Masyarakat primitif ini sangat jarang berhubungan dengan masyarakat lain, karena umumnya terisolasi dengan keadaan alam, sehingga sulit untuk dijangkau. Mereka secara turun temurun hampir tidak mengalami perubahan semenjak zaman nenek moyannya hingga sekarang ini.Sulitnya menjangkau kehidupan masyarakat primitif menyebabkan mereka terasing dengan dunia luar, sehingga tidak ada pengenalan terhadap pembelajran membaca dan menulis sehingga pemahaman mereka hanya sebatas pemahaman lisan yang di dapat secara tradisi atau turun-temurun. Kehidupan mereka juga homogen sehingga dan belum banyak terjadi diferensiasi social yang tegas, begitu pula halnya solidaritas masyarakat bersifat solidaritas mekanik dimana setiap anggota masyarakat merupakan bagian-bagian tersendiri yang terlepas dari pekerjaan masing-masing yang hampir tidak berhubungan dengan pekerjaan dengan anggota masyarakat lain. Selain itu masyarakat primitif juga belum mengenal adanya listrik, biasanya mereka hidup hanya mengandalkan cahaya matahari dikala siang dan malam tidak ada penerangan sama sekali, mereka juga menganut agama yang telah dianut oleh nenek moyangnya terlebih dahulu agama mereka dapat secara turun-temurun dan jarang sekali ada masyarakat primitif yang mau melanggar apa yang telah digariskan olehnya karena pemikirannya masih sangat kolot, sehingga hal-hal yang diangap tabu menjadi sesuatu yang sangat dipantang oleh mereka. Begitulah sekilas kehidupan masyarakat primitif yang mungkin sampai di zaman globalisasi seperti ini orang-orang seperti mereka masih ada walaupun jumlahnya tidak banyak dan tedapat di daerah tertentu saja. BAB III PENUTUP Kesimpulan Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai oleh adat istiadat lama. Jadi, masyarakat tradisional di dalam melangsungkan kehidupannya berdasarkan pada cara-cara atau kebiasaan-kebiasaan lama yang masih diwarisi dari nenek moyangnya. Kebudayaan masyarakat tradisional merupakan hasil adaptasi terhadap lingkungan alam dan sosial sekitarnya tanpa menerima pengaruh luar. Pola kehidupan masyarakat tradisional tersebut ditentukan oleh 3 faktor, yaitu Ketergantungan terhadap alam, Derajat kemajuan teknis dalam hal penguasaan dan penggunaan alam, dan Struktur sosial yang berkaitan dengan dua faktor ini, yaitu struktur sosial geografis serta struktur pemilikan dan penggunaan tanah. Ciri-ciri masyarakat tradisional menurut Talcott Parson : Afektifitas, Orientasi kolektif, Partikularisme, Askripsi, Diffuseness. Masyarakat primitif disebut juga masyarakat sederhana, di mana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologinya belum mengalami perkembangan yang berarti, bahkan terbatas hanya berhubungan dengan usaha mencari dan menghasilkan bahan makanan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Sehingga hasil produksi yang dihasilkan oleh masyarakat primitif masih sangat rendah. Masyarakat primitif umumnya memiliki mata pencaharian berburu karena belum mengenalnya system jual beli ataupun barter. Masyarakat ini terdiri dari beberapa kelompok yang anggotanya terbatas hanya beberapa puluh sampai beberapa ratus orang saja, bertempat tinggal terpencil jauh dari hubungan dengan masyarakat lain. Masyarakat primitif ini sangat jarang berhubungan dengan masyarakat lain Daftar Pustaka http://ifzanul.blogspot.com/2010/06/masyarakat-tradisional-masyarakat.html Diakses 13 April 2014 http://queenvannya.blogspot.com/2013/12/makalah-ips-masyarakat-tradisional.html 8 April 2014 Nurani,Sri, 2006, Ilmu Pengetahuan Sosial SMK/MAK Untuk kelas XI. Karang Anyar : Pratama Mitra Aksara.


 MASYARAKAT TRADISIONAL DAN MASYARAKAT PRIMITIF 

 Disusun Oleh : A. Hatimi 11521001 
Ade Yulia 11521002 
David Sanjaya 11521003 

 Dosen Pembimbing Dr. Hamidah, M. Ag 

 JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM 
FAKULTAS DAKWAH dan KOMUNIKASI 
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 
2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar