Sabtu, 14 Desember 2013

MAKALAH TASAWUF AKHLAQI, TASAWUF IRFANI, TASAWUF FRALSAFI


TASAWUF AKHLAQI, TASAWUF IRFANI, TASAWUF FRALSAFI



Description: IAIN+Warna2

Oleh:


A. Hatimi:  11521001
Lilis Syafitri: 11521702




Dosen Pembimbing
Aminullah Cik sohar M.Pd.i







FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
JURUSAN Bimbingan penyuluhan islam
 IAIN RADEN FATAH PALEMBANG
2012



BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
            Arti kata tasawuf dalam bahasa arab adalah bisa membersihkan atau saling membersihkan. Kata “membersihkan” merupakan kata transitif yang membutuhkan objek . Objek dari tasawuf adalah manusia. 
            Jika katya taswuf dengan akhlak di satukan dua kata ini akan menjadi sebuah frase yaitu tasawuf akhlaqi yang bermakna membersihkan tingkah laku atau saling membersihkan tingkah laku. Disamping tasawuf akhlaqi ada juga tasawuf  irfani  dan  tasawuf falsafi.

B.  Rumusan Masalah
·         Jelaskan pengertian dan  tasawuf akhlaqi?
·         Apakah pengertian taswuh irfani?
·         Apakah pengertian tasawuf  falsafi?















BAB II PEMBAHASAN

A.  Tasawuf AkhlaQi
            Tasawuf akhlaqi adalah tasawuf yang berorientasi pada perbaikan akhlak mencari hakikat kebenaran yang mewujudkan manusia yang dapat ma’rifah kepada allah, dengan metode-metode terntntu yang telah dirumuskan. Taswuf akhklaqi biasa juga disebut dengan istilah tasawuf sunni. Taswuf akhlaqi ini dikembangkan oleh ulama salaf as salih.
            Dalam diri manusia ada potensi untuk menjadi baik dan buruk. Potensi untuk menjadi baik adalah al-aql dan al-qalb. Sementara potensi untuk menjadi buruk adalah an-nafs yang dibantu oleh syaitan. Sebagaimana digambarkan dalam al-Qur’an surat as-syams 7-8


Artinya: “ Dan jiwa serta penyempurnaannya ( ciptnya) maka allah mengilhamkan kepada jiwa itu ( jalan ) kefasikan dan ketaqwaan.
Adapun ciri-ciri tasawuf akhlaqi antara alain:
Ø  Melandakan diri pad la-Qur’an dan as-sunnah. Tasawuf ini cendrung memakai landan al-Qur’ani dan hadits sebagai kerangka pendekatanya. Mereka tidak mau menerjunkan pahamnya pada konteks yang berada diluar pembahaan al-Quir’an dan hadits.
Ø  Tidak menggunakan terminologi-terminologi filsafat sebagaimana terdapat paa ungkapan syathata, terminologi- terminologi dikembangkan tasawuf sunni lebih transparan sehingga tidak kerap bergelut dengan tema-tema syathata. Kalaupun ada tema yang mirip syathata itu dianggap merupakan pengalaman pribadi dan mereka tidakmenyebarkan kepada orang lain.
Ø  Lebih bersifat mengajarkan duaklisme hubungan antara tuhan dan manusia. Dualisme
            yang dimaksud adalah ajaran yang mengakui bahwa meskipun manusia dapat  
            berhubungan dengan tuhan hubunganya tetap dalam kerangka yang berbeda diantara
            keduanya. Dalam hal esensialnya. Sedekat apapun manusia dengan  tuhanya tidak   
            lantas membuat manusia bisa menyatu dengan tuhan.   
Ø  kesinambugan antara hakikat dan syariat.  Dalam pengertian lebih khusus, keterkaitan antara tasawuf sebagai aspek batiniyah dengan fiqh sebagai aspek lahirnya. Kaum sufi dari kalangan Sunni tetap memandang penting persoalan-persoalan lahiriah-formal, seperti aturan-aturan yang dianut fuqaha. Aturan-aturan itu bahkan sering dianggap sebagai jembatan untuk berhubungan dengan Tuhan.
Ø  Lebih terkonsentrasi pada soal pembinaan, pendidikan akhlak dan pengobatan jiwa dengan cara riyadhah dan langkah takhali, tahali dan tajali.
B. Taswuf Irfani
            Secara terminologis kata irfan merupakn kata jadian ( masdar ) dari klata arafa ( mengenal / pengenalan ). Tasawuf irfani tidak hanya mmbahas soal keikhlasan dalam hubungan antara manusia adapun scara terminologis di identikan dengah makrifat sudisfik. Orang yang irfani adalah  orang yang bermakrifa kepada allah. Secara umum tasawuf irfani  adalah tasawuf yang berusaha menyikap hakikat kebenaran atau ma’rifah yang diperoleh dengan melalui logik, pembelajaran dan pemikiran tetapi melalui pemberian tuhan. Ilmu ini diperol;eh karena sufi berupaya melakukan tasfiyat al- Qalb dengan hati yang suci seseorang dapat berdialog secara batinia dengan tuhan sehingga pengetahuan  atau ma’rifah dimadsukan allah kdalam hatinya hakikat kebenaran tersingkap lewat ilham.

C. Tasawuf falsafi
Secara garis besar tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional.Menurut at taftazani tasawuf falsafi mulai muncul dengan jelas dalam khazanahnya sejak abad keenam H, meskipun para tokohnya baru dikenal seabad kemudian. Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang didasarkan kepada keterpaduan teori-teori tasawuf dan falsafah. Tasawuf falsafi ini tentu saja dikembangkan oleh para sufi yang filosof. Ibnu khaldun berpendapat bahwa objek utama yang menjadi perhtian tasawuf falsafi ada 4 perkara yaitu :
Ø  Latihan rohania dengan rasa, intuisi serta introspeksi diri yang timbul dari dirinya. Mengenal latihan rohania dengn thapan maupun keadaan rohania serta rasa, para sufi filosof cendrung sependapt dngan para sufi sunni. Sebab masalah tersebut merupakan sesuatu yang tidak dapat ditolak oelh siapa pun.
Ø  Iluminasi atau hakikat yang tersingkap dari alam gaib. Melalui iluminasi ini pra sifi yang juga filosof tersebut melakukan latihan rohaniah dengan mematikan kekuatan syahwat serta menggairahkan roh dengan jalanmenggiatkan dzikir. Dengan  dzikir menurut mreka jiwa daptr memahami hakikat realitas
Ø  Peristiwa dalam alam mupun kosmos yng berpengaruh terhadap berbagai bentuk kekeramatan atau keluarbiasaan.
Ø  Penciptaan ungkapan yang pengertianya sepintas samar- samarv yang dalam hal ini telah melahirkan reaksi masyarakat berupa mengingkarinya, ,menyetujuinya tau menginterpretasikanya dengan interpretasi yang berbeda-beda.
Selain karakteristik umum di ats taswuf filosofis mempunyi bebrapa karakteristik khusus diantaranya : 
Ø  Taswuf filosofis banyak mengonsepsikan pem,ahaman ajaran-jaranya dengan mengga
bungkan antara pemikiran rasionallo-filosofis dan perasaan.
Ø  Seperti halnya dengan tasawuf jenis lainya taswuf filosofis didasarkan pada latihan rohaniah
Ø  Tasawuf filosofis memandang iliminasi sebagai metode untuk mengetahui tentang hakikat realitas
Ø  Para pengnut tswuf filosofis ini selalu menyamarkan ungkapan tentang hakikat realitas dengan berbagai simbopl atau terminologi.









BAB II KESIMPULAN
A. Taswuf Akhlaqi adalah tasawuf yang berorientasi pada perbaikan akhlak mencari hakikat kebenaran yang mewujudkan manusia yang dapat ma’rifah kepada allah. Tokoh-toohnya antara lain yakni hasan al-basri, al-muhasibi, al Qursyairi dan al-ghazali
B. Tasawuf irfani adalah tasawuf yang berusaha menyikap hakikat kebenaran atau ma’rifah yang diperoleh dengan melalui logik, pembelajaran dan pemikiran tetapi melalui pemberian tuhan. Tokoh-tokohnya antara lain rabi’ah al adawiyah, dzun nun al mishari.
C. Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang didasarkan kepada keterpaduan teori-teori tasawuf dan falsafah. Tasawuf falsafi ini tentu saja dikembangkan oleh para sufi yang filosof. Tokoh-tokohnyua ntara lain ibnu  arabi, al-jilli, abu yazid al bustami, abu mansyur al hallaj.


















                
Daftar putaka

Solihin, M, rosiho anwar. 2008. ilmu tasawuf. Bandung: pustaka setia.
Mustofiah.A. Akhlaq tasawuf. Bandung : putaka setia.
Anwar rosiho. 2010. Akhlaq tasawuf. Bandung : CV putaka setia.

Al-Ghanimi al-Taftazani, Dr. Abu al-Wafa’. 1997. SUFI DARI ZAMAN KE ZAMAN. Bandung: Pustaka.

2 komentar: