HUBUNGAN SOSIOLOGI PEMBANGUNAN DENGAN ILMU DAKWAH
Di susun oleh:
A. Hatimi (11521001)
Ade Yulia (11521002)
Dosen Pembimbing
Hamidah
JURUSAN BPI-KONSENTRASI
KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2013
BAB 1
Pendahuluan
Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi atau yang
sering di sebut dengan IPTEK, sanggat mempengaruhi perkembangan masyarakat,
bagi masyarakat yang tidak mampu mengimbanginya maka akan semakin tertingal, upaya
untuk meninggkatkan pendidikan selalu di upayakan pemerintah. Pembagunan
masyarakat dari berbagai aspek kehidupan slalu di upayakan dengan tujuan agar
tercipta masyarakat yang mandiri dan mampu bersaing, dalam hal ini ilmu
sosiologi adalah cara menggerakkan masyarakat untuk mendukung pembangunan dan
masyarakat adalah sebagai tenaga pembangunan, dan dampak pembangunan.
Sosiologi pembangunan berkembang pesat sejak awal 1960-an.
Sosiologi pembangunan sangat dipengaruhi oleh pokok-pokok pikiran para ahli
sosiologi klasik seperti Marx Weber dan Durkheim. Sosiologi pembangunan juga
membawa dampak pada lahirnya dimensi-dimensi baru dalam konsep
pembangunan. Menurut Soerjono Soekanto, pengetahuan sosiologi dapat
diterapkan dan berguna untuk kehidupan sehari-hari, misalnya untuk memberikan
data-data sosial yang diperlukan pada tahapan perencanaan, pencaharian,
penerapan dan penilaian proses pembangunan.
Pada tahap perencanaan hasil
penelitian sosiologi dapat digunakan sebagai bahan pada tahap evaluasi. Pada
tahap penerapan, perlu diadakan identifikasi terhadap kekuatan sosial yang ada
di dalam masyarakat. Dengan mengetahui kekuatan sosial tersebut dapat diketahui
unsur-unsur yang dapat melancarkan pembangunan dan yang menghalangi
pembangunan.
Dalam berinteraksi dan mengajak masyarakat sanggat
dibutuhkan metode yang sanggat tepay agar pembangunan tersebut berjalan sesuai
yang di rencanakan, maka dari itu Ilmu dakwah sanggat di butuhkan karena di
dalam ilmu dakwah di pelajari bagaimana kita mengajak dan mempengaruhi Mad`u.
Maka dari itu di dalam makalah ini akan membahas Apa hubungan sosiologi
pembangunan dengan ilmu dakwah sehingga kita bisa mengetahui hubungan tersebut.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang di maksud dengan Ilmu Dakwah?
2.
Apa yang di maksud dengan Sosiologi?
3.
Apa yang di maksud Pembangunan?
4.
Apa yang di maksud dengan Sosiologi Pembangunan?
5.
Apa hubungan Sosiologi Pembangunan dengan Ilmu Dakwah?
BAB II
Pembahasan
Ilmu dakwah.
Ilmu dakwah
adalah pengetahuan yang berasal dari allah yang di kembangkan umat islam dalam
susunan yang sestematis dan terorganisir mengenai bagaimana melaksanakan
kuwajiban dakwah dengan tujuan beriktiar mewujudkan kuirulumah.
Pengertian ilmu dakwah adalah
ilmu yang mempelajari proses penyampaian ajaran Islam kepada umat. Ilmu
pengetahuan yang berisi cara-cara dan tuntunan tentang bagaimana seharusnya
menarik perhatian manusia untuk menganut, melaksanakan,ideologi, pendapat,
pekerjaan tertentu (Toha Yahya Oemar).
Dengan kata lain ilmu dakwah memiliki aspek kajian
khusus yang terdiri dari:
A.
Kajian masalah yang berkaitan dengan kegiatan tablik islam atau penyiaran
yang menerangkan islam atau komunikasi yang menyiarkan islam.
B.
Kajian masalah yang berkaitan dengan pengembangan masyarakat islam.
C.
Kajian masalah yang berkaitan dengan manajemen dakwah islam di dalam suatu
masyarakat.
Jadi bisa di simpulkan bahwasanya dalam objek kajianya
terdapat komunikasi, membangun masyarakay dan menkaji suatu masalah yang ada di
dalam masyarakat.
Definisi sosiologi
Berdasarkan etimologi
(kebahasaan/asal kata) Secara kebahasaan nama sosiologi berasal dari kata socious,
yang artinya ”kawan” atau ”teman” dan logos, yang artinya ”kata”,
”berbicara”, atau ”ilmu”. Sosiologi berarti berbicara atau ilmu tentang kawan. Soerjono sukamto sosiologi adalah ilmu yang memusatkan
perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk
mendapatkan pola umum kehidupan masyarakat.
Pitirim A.
Sorokin menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari:
A.
Hubungan dan pengaruh timbal-balik antara aneka macam gejala sosial,
misalnya gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan
ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan sebagainya.
B.
Hubungan dan pengaruh timbal-balik antara gejala sosial dengan gejala
nonsosial, misalnya pengaruh iklim terhadap watak manusia, pengaruh kesuburan
tanah terhadap pola migrasi, dan sebagainya, dan
C.
Ciri-Ciri umum dari semua jenis gejala sosial yang terjadi dalam
masyarakat.
Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi dalam bukunya yang berjudul
Setangkai Bunga Sosiologi menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat ialah
ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk
perubahan-perubahan sosial. Jadi, sosiologi adalah ilmu tentang berbagai
hubungan antar-manusia yang terjadi di dalam masyarakat. Hubungan antar-manusia
dalam masyarakat disebut hubungan sosial.
Struktur sosial merupakan
jalinan atau konfigurasi unsur-unsur sosial yang pokok dalam masyarakat,
seperti:
·
Kelompok-kelompok social.
·
Kelas-kelas social.
·
Kekuasaan dan wewenang.
·
Lembaga-lembaga sosial maupun nilai dan norma sosial.
Proses sosial merupakan hubungan timbal-balik di antara
unsur-unsur atau bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat melalui interaksi
antar-warga masyarakat dan kelompok-kelompok. Sedangkan perubahan sosial
meliputi perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur sosial dan
proses-proses social.
Pembangunan
Pembangunan adalah
sumua proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan
terencana. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan
yang terjadi secara alami sebagai dampak dari adanya pembangunan (Riyadi dan
Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005). Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai
transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan
yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Pembangunan merupakan suatu
proses perubahan sosial berencan, karena meliputi berbagai dimensi untuk
mengusahakan kemajuan dalam kesejahteraan ekonomi, modernisasi, pembangunan
bangsa, wawasan lingkungan san bahkan peningkatan kualitas manusia untuk
memperbaiki kualitas hidupnya (Bintiro Tjokroamidjojo).
Pembangunan dapat diartikan
sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih
banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan mencapai
aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004) Pembangunan juga dapat di artikan perubahan yang
verguna menujusuatu sestem sosial dan ekonomi yang di putuskan sebagai kehendak
sari suatu bangsa.
Teori Dependensi. Dua teori ini saling
bertolak belakang dan merupakan sebuah pertarungan paradigma hingga saat ini.
Teori modernisasi merupakan hasil dari keberhasilan Amerika Serikat dalam
membawa pembangunan ekonomi di negara-negara eropa. Sedangkan kegagalan
pembangunan di Afrika, Amerika Latin dan Asia menjadi awal lahirnya teori
dependensi.
Teori Modernisasi berasal dari
dua teori dasar yaitu teori pendekatan psikologis dan teori pendekatan budaya.
Teori pendekatan psikologis menekankan bahwa pembangunan ekonomi yang gagal
pada negara berkembang disebabkan oleh mentalitas masyarakatnya. Menurut teori
ini, keberhasilan pambangunan mensyaratkan adanya perubahan sikap mental
penduduk negara berkembang. Sedangkan teori pendekatan kebudayaan lebih melihat
kegagalan pembangunan pada negara berkembang disebabkan oleh ketidaksiapan tata
nilai yang ada dalam masyarakatnya. Secara garis besar teori modernisasi
merupakan perpaduan antara sosiologi, psikologi dan ekonomi. Teori dasar yang
menjadi landasan teori modernisasi adalah ide Durkheim dan Weber.
Kritik terhadap teori
modernisasi lahir seiring dengan kegagalan pembangunan di negara dunia ketiga
dan berkembang menjadi sebuah teori baru yaitu teori dependensi. Frank (1984)
mencoba mengembangkan teori dependensi dan mengemukakan pendapat bahwa
keterbelakangan pada negara dunia ketiga justru disebabkan oleh kontak dengan
negara maju. Teori dependensi menjadi sebuah perlawanan terhadap teori
modernisasi yang menyatakan untuk mencapai tahap kemajuan, sebuah negara berkembang
harus meniru teknologi dan budaya negara maju. Frank memberikan kritiknya
terhadap pendekatan-pendekatan yang menjadi rujukan teori modernisasi, antara
lain pendekatan indeks tipe ideal, pendekatan difusionis dan pendekatan
psikologis.
Teori dependensi bertitik
tolak dari pemikiran Marx tentang kapitalisme dan konflik kelas. Marx
mengungkapkan kegagalan kapitalisme dalam membawa kesejahteraan bagi masyarakat
namun sebaliknya membawa kesengsaraan. Penyebab kegagalan kapitalisme adalah penguasaan
akses terhadap sumberdaya dan faktor produksi menyebabkan eksploitas terhadap
kaum buruh yang tidak memiliki akses. Eksploitasi ini harus dihentikan melalui
proses kesadaran kelas dan perjuangan merebut akses sumberdaya dan faktor
produksi untuk menuju tatanan masyarakat tanpa kelas.
Sosiologi Pembangunan
Sosiologi pembangunan
berkembang pesat sejak awal 1960-an. Sebagai bagian dari ilmu sosiologi,
sosiologi pembangunan sangat dipengaruhi oleh pokok-pokok pikiran ahli
sosiologi klasik seperti Marx, Weber dan Durkheim. Perkembangan sosiologi
pembangunan semakin pesat seiring dengan gagalnya program pembangunan yang
disponsori oleh Amerika Serikat pada negara-negara dunia ketiga. Kegagalan
pembangunan dunia ketiga tersebut memicu sebuah tanda tanya besar bagi peneliti
sosial untuk mengungkap faktor-faktor penyebabnya. Kelima penulis walaupun
menggunakan teori yang berbeda memiliki satu kesepahaman tentang kegagalan
pembangunan pada negara dunia ketiga.
Sosiologi pembangunan membawa
dampak pada lahirnya dimensi-dimensi baru dalam konsep pembangunan. Menurut
Webster, terdapat lima dimensi yang perlu diungkap antara lain :
·
Posisi Negara miskin dalam hubungan sosial dan ekonominya dengan
negar-negara lain.
·
Ciri khas atau karakter dari suatu masyarakat yang mempengaruhi
pembangunan.
·
Hubungan antara proses budaya dan ekonomi yang mempengaruhi pembangunan.
·
Aspek sejarah dalam proses pembangunan atau perubahan social yang terjadi.
·
Penerapan berbagai teori perubahan sosial yang mempengaruhi kebijakan pembangunan
nasional pada negara-negara berkembang.
Pada masa sekarang ini ,
konsep pembangunan sudah merupakan suatu ideologi yang menggambarkan
kegiatan-kegiatan dalam upaya mengejar pertumbuhan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dalam pembangunan sangat berhubungan dengan soiologi
pembangunan. Dalam suatu proses pembangunan perlu adanya kemauan keras serta
kemampuan untuk memanfaatkan potensi-potensi yang tersedia dalam masyarakat
untuk keperluan pembangunan. Berbagai perencanaan perlu disusun dan digelar
dalam rangka menghimpun kekuatan masyarakat untuk berpartisipasi dalam usaha
mencapai tingkat kesejahteraan lebih tinggi.
Selain
itu sosiologi pembanguan juga menimbulkan hubungan interaksi pada masyarakat.
Interaksi tersebut menimbulkan adanya gotong royong. Aktivitas gotong royong
dalam berbagai dimensi memberikan implikasi semangat dan value untuk saling
memberikan jaminan atas hak dan kelangsungan hidup antar sesama warga
masyarakat yang masih melekat cukup kuat.
Dalam setiap pembangunan
terdapat berbagai tahapan. Dalam sosiologi pembangunan terdapat beberapa
tahapan antara lain :
Perencanan Pada tahap ini faktor yang harus diperhatikan adalah apa yang menjadi
kebutuhan sosial.
Seperti :
·
Pusat perhatian social
·
Stratifikasi social
·
Pusat kekuasaan
·
Sistem dan saluran komunikasi sosial
Pelaksanaan Dalam proses pelaksanaan yang harus dilihat adalah kekuatan sosial dalam
masyarakat serta proses perubahannya.
Evaluasi Dalam tahap evaluasi yang harus dilakukan adalah analisis atau penilaian terhadap
dampak sosial dari pembangunan tersebut. Dalam setiap pembangunan dilakukan prosedur yang sedemikian rupa agar
setiap pembangunan berjalan sesuai dengan perkembangan sosial yang terjadi di
dalam masyarakat.
Hubungan sosiologi pembangunan dengan ilmu dakwah.
Jika dilihat secara sekilas maka dari kedua disiplin
ilmu di atas tidak ada hubunganya sama sekali, sosiologi pembangunan
adalah cara
menggerakkan masyarakat untuk mendukung pembangunan dan masyarakat adalah
sebagai tenaga pembangunan, dan dampak pembangunan. Sedangkan ilmu dakwah Ilmu pengetahuan yang berisi
cara-cara dan tuntunan tentang bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia
untuk menganut, melaksanakan,ideologi, pendapat, pekerjaan tertentu.
Namun jika di telusuri secara mendalam terdapat
hubungan yang sanggat urgen karena untuk menciptakan pembangunan di dalam suatu
masyarakat akan lebih berhasil atau mendapatkan hasil seperti yang kita
ingginkan jika kita bisa mengajak, mempengaruhi suatu masyarakat tersebut, maka
dari itu hal-hal seperti itu selain di pelajari di dalam ilmu sosiologi juga di
pelajari di dalam ilmu dakwah, tentang bagai mana cara mengajak dengan baik
menanamkan penggaruh dll, apa lagi jika pembangunan tersebut lebih ke arah
pencerdasan masyarakat, itu lebih bisa di pastikan pembangunan akan berhasil.
Sedangkan jika dilihat dari aspek subyek dan obyek dakwah yang
terikat dalam hubungan kemasyarakatan, maka dalam hal ini ilmu dakwah akan
berpapasan dengan ilmu sosiologi yang memiliki wilayah garapan kehidupan
manusia yang terikat dalam satu kesatuan yang stabil dan teratur melalui
bingkai kemasyarakatan.
Jika sosiologi pembangunan dimaknai sebagai ilmu yang mempelajari mengenai
kehidupan yang sifatnya
membangun bersama dalam masyarakat , maka dalam hal ranah ilmu dakwah yang
mempelajari aturan-aturan cara bagaimana seharusnya membangun masyarakat dengan ilmu-ilmu agama.
Jika sosiologi pembangunan dimaknai sebagai ilmu yang menyelidiki ikatan-ikatan
antara manusia berikut permasalahan yang mengitarinya , maka dalam hal ini,
ranah ilmu dakwah yang membahas masalah kejahatan sosial persoalan keluarga
perputaran ekonomi hingga masalah integritas atau disintegritas masyarakat
dapat didekati melalui pisau analisis keislaman
Jika sosiologi dimaknai
sebagai ilmu yang mempelajari struktur dan proses-proses sosial termasuk
perubahan sosial yang terjadi di dalamnya , maka dalam ranah tujuan normatif
dakwah yang menekankan aspek perubahan sosial berbagai fenomena dan gejala
perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat islam dapat ditelaah dan
dianalisis melalui kacamata sosiologi.
Selain itu Sosiologi membahas fenomena-fenomena yang ada dimasyarakat, Salah satunya
bagaimana dakwah digunakan untuk mencapai sesuatu dalam masyarakat, Kita ambil contoh,Di sebauh pabrik yg rutin mengadakan sholat
jum'at bersama, Isi dari dakwah nya pada umumnya berkaitan dengan bekerja,
giat bekerja dan bagaimana agama menilai orang yg bekerja, sehingga para
pekerja lebih termotivasi untuk lebih produktif dan progresif.
BAB III
Kesimpulan
Ilmu dakwah adalah ilmu yang mempelajari bagai mana
caranya menyampaikan ajaran Allah kepada umat manusia dengan cara yang di
ajarkanoleh Allah dan Rosulnya sehingga terciptanya keberhasilan dalam
penyampaian pesan.
Sedangkan sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan
maksudnya ilmu yag mempelajari hubungan manusia didalam suatu masyarakat angar
terciptanya suatu hubungan yang dinamis. Adapun pembaguana adalah upaya untuk
menciptakan kesejahteran suatu masyarakat dari berbagai aspek kehidupan. Jika
dari ke dua disiplin ilmu ini di artikan mada tapat di tarik definisi singkat
yaitu, ilmu yang berusaha mempelajari bagaimana meningkatkan taraf hidup di
suatu masyarakan dengan mengunakan pendekatan antar masyarakat.
Adapun Hubungan dari sosiologi pembangunan dengan ilmu
dakwah adalah, ilmu dakwah merupakan disiplin ilmu yang berderan penting dalam
membantu pembangunan di suatu masyarakat kususnya dalam bidang pendidikan,
keagaman, bahkan dalam bidang perekonomian.
Daftar Pustaka
Budiman,
Arif (terj.) Frank, Andre Gunder. (1984). Sosiologi Pembangunan Dan
Keterbelakangan Sosiologi, Jakarta: Pustaka Pulsar.
Budiman,
Arif. (1995) Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Garna,
Yudistira K. (1999). Teori Sosial Dan Pembangunan Indonesia : Suatu Kajian
Melalui Diskusi. Bandung: Primaco Academika.
Koentjaraningrat.
(1984). Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan, Jakarta: Penerbit PT Gramedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar